Perkuat Kesiapsiagaan Darurat, Perum Perhutani KPH Nganjuk Berkolaboraasi Dalam Sistem Komando Penanganan Bencana

perhutani nganjuk
Rapat Koordinasi (Rakor) Kesiapsiagaan dan Upaya  Pengurangan Resiko Krisis Kesehatan Akibat Bencana dan/potensi Hidrometeorologi. (beritanganjuk.com/jal)

BeritaNganjuk.com — Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Nganjuk menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Kesiapsiagaan dan Upaya  Pengurangan Resiko Krisis Kesehatan Akibat Bencana dan/potensi Hidrometeorologi  di Ruang Rapat Utama Lantai 2 RSUD Nganjuk, pada hari Rabu (3/12).

Rakor ini fokus pada kesiapsiagaan dan upaya pengurangan resiko krisis Kesehatan akibat bencana, menghadapi ancaman Banjir, Tanah Longsor, dan Cuaca Ekstrem, yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Nganjuk bersama Forum Pengurangan  Resiko Bencana (FPRB).

Bacaan Lainnya

Kehadiran Perhutani KPH Nganjuk tersebut menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung upaya Pengurangan Resiko Krisis Kesehatan Akibat Bencana dan/potensi Hidrometeorologi  di tingkat daerah, mengingat sebagian besar wilayah Nganjuk merupakan kawasan hutan yang memiliki kerentanan terhadap bencana alam, seperti tanah longsor dan banjir pada musim hujan.

Wakil Administratur Yuli Suprianto yang mewakii Administratur Nganjuk Dwi Puspitasari menyampaikan bahwa kolaborasi aktif antara Perhutani sebagai pengelola Kawasan Hutan dan BPBD sangat penting, mengingat banyak daerah rawan longsor dan banjir di Nganjuk berada di sekitar atau berbatasan langsung dengan area hutan.

“Kehadiran kami dalam Rakor ini adalah untuk mengintegrasikan data dan sumber daya. Perhutani siap mendukung sistem komando dengan informasi detail titik rawan, jalur akses, serta mengerahkan personel dan peralatan untuk membantu upaya penanggulangan, terutama di Kawasan Hutan yang berfungsi sebagai daerah resapan,” ujar Yuli Suprianto.

Rakor ini bertujuan utama untuk mengaktifkan sistem komando tunggal dalam situasi darurat, menyamakan prosedur operasi standar (SOP), dan memastikan kecepatan respons seluruh tim gabungan di lapangan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Nganjuk, Sutomo, mengapresiasi dukungan aktif dan kehadiran KPH Nganjuk.

“Kawasan hutan memiliki peran krusial sebagai penahan air dan pencegah erosi. Oleh karena itu, sinergi yang terjalin dengan Perhutani KPH Nganjuk sangat vital, baik dalam pemetaan risiko geohazard maupun dalam mobilisasi tim saat dibutuhkan,” jelas Sutomo.

Melalui sinergi yang kokoh ini, KPH Nganjuk  bersama Forum  Pengurangan Resiko Bencana bertekad meminimalisir risiko bencana hidrometeorologi, menjamin keselamatan warga, dan menjaga kelestarian hutan sebagai salah satu aset ekologis penting di Nganjuk.

Melalui Rakor ini, KPH Nganjuk dan BPBD Kabupaten Nganjuk berkomitmen untuk memperkuat koordinasi, melakukan pemetaan ulang daerah risiko tinggi, dan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat sekitar hutan untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem. (jal/pras)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *